Pulau Kenawa: Obat Penawar Rindu akan Alam yang Indah
Tahun 2020 adalah tahun yang penuh surprise. Tidak ada satupun orang yang akan menduga didekade yang baru ini akan teringat untuk awal dari new normal akibatnya karena epidemi virus covid-19 yang menulari juta-an orang di dunia.
Begitu beberapa hal mulai beralih karena epidemi ini. Yang dulu, kita tak perlu takut bergabung - kumpul dengan handai taulan saat ini sekedar untuk berjabatan tangan saja telah jadi hal yang mengerikan. Tidak lupa ada juga satu hal yang dikangenin oleh beberapa penggemar alam, berkelana dengan cara bebas nikmati alam.
Semenjak Maret 2020, industri pariwisata seolah mati suri. Tempat rekreasi yang dulunya ramai pengunjung, ditutup untuk sesaat dengan alasan memutuskan rantai penebaran virus corona. benar-benar menjengkelkan memang, tetapi kita jangan egois. Janganlah sampai karena hanya untuk memberi kepuasan nafsu diri kita, kita bikin rugi seseorang.
Pada akhirnya pada Bulan Juni lalu, pemerintah mulai menetapkan new normal atau penyesuaian rutinitas baru. Perlahan-lahan banyak tempat rekreasi yang mulai buka gerbangnya untuk terima pengunjung - pengunjung yang telah merindukan. Tetapi janganlah lupa untuk selalu patuhi prosedur kesehatan, gunakan masker serta masih jaga jarak itu kuncinya.
Baru - baru ini saya berpeluang berkunjung ke Propinsi Nusa Tenggara Barat. Tidak segampang dahulu memang, saya harus mempersiapkan beberapa administrasi sebelum pada akhirnya bisa pergi memakai pesawat.
Sesudah bertandang ke sejumlah tempat di Lombok saya meneruskan perjalanan saya ke Pulau Sumbawa dengan memakai Kapal Feri dari dermaga kayangan ke arah Dermaga Poto Tano di Kabupaten Sumbawa Barat.
Situasi Pulau Sumbawa sepintas nampak bertambah kering dibanding Tetangganya, Lombok. Tetapi itu sebagai daya tarik tertentu buat pulau paling besar di Nusa Tenggara Barat ini.
PULAU KENAWA SURGA KECIL DI SUMBAWA BARAT
Masih di Kabupaten Sumbawa Barat, persisnya di Poto Tano tidak jauh dari dermaga feri. Ada pulau kecil yang namanya Kenawa.
Untuk ke arah Pulau ini saya memakai transportasi speed boat memiliki delapan orang. pada harga pulang pergi ditambah alat snorkeling serta tenda yakni Rp. 250.000 termasuk murah memang, ditambah lagi saya pergi bertiga hingga dapat patungan untuk sampai dari sana.
Sesudah tempuh perjalanan 15 menit dari dermaga Poto Tano pada akhirnya kami sampai di Pulau Kenawa. Dari terlalu jauh kami telah lihat birunya laut, pasir putih pantai serta yang sangat menonjol ialah savana dengan satu bukit disana.
